Rabu, 19 Juni 2013

perkara shalat

A : mau kemana ?
B : mau ke masjid dulu
A : ngapain ?
B : shalat dong. Ayuk
A : ga ah, duluan aja. aku lagi ga banyak kerjaan
B : yasudah, aku pergi dulu
shalat adalah perkara yang sangat penting dalam kehidupan. Kenapa ? karena perintah tentang shalat sangat jelas dalam Al-Qur’an. Dalam Q.S 17 : 78 “dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh disaksiakan (oleh malaikat)”
selain itu shalat juga merupakan amalan yang pertama kali di hisab sebagai mana di jelaskan dalam QS (29:45) “bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

shalat wajib itu wajib di kerjakan dan harus tepat waktu, mengapa ? ilustrasinya seperti ini :
ada seorang bos besar yang meminta salah seorang pegawainya untuk menemuinya.
bos : hallo budi, besok kamu temui saya di kantor ya. Jam 8 tepat, jangan sampaikan telat ya !
budi : siap bos
si budi yang hobinya bangun telat dan sering menyepelekan segala sesuatu pun akhirnya datang jam 9 pagi. Ia panik dan segera ke kantor. Sekian lama mencari ternyata bosnya sudah pergi. Dia hanya menemukan secarik kertas yang dititipkan dengan sekretarisnya. Inilah isi pesan singkat dalam kertas tersebut. “budi, sebenarnya saya akan membuka proyek baru di kota A. saya lihat kamu sangat berpotensi dalam hal ini dan saya menunjuk kamu sebagai direktur utama tapi karena kamu telat jadi saya berikan saja jabatan itu ke Anto karena tadi Anto datang tepat waktu”. Budi hanya bisa menyesal dalam hati.
Sudah paham dengan ilustrasi di atas ? mungkin anda meraba-raba dalam mehaminya. Mari kita perjelas, ketika shalat Allah membagi-bagikan rezeki kepada kita. Seandainya saja Allah berniat memberikan rezeki yang berlimpah untuk kita hari ini tapi kita mengerjakan shalat tidak tepat waktu atau bahkan tidak mengerjakan shalat sudah pasti rezeki kita terlepas seperti hal nya dalam ilustrasi budi di atas.
Shalat dzuhur pukul 11:47 untuk daerah pontianak dan sekitarnya tapi jika kita mengerjakan jam 14:05 maka rezeki kita sudah terlepas. Malaikatnya sudah pindah ke malaysia atau bahkan negara tetangga lainnya :D. tetapi walaupun begitu shalat kita tetaplah berpahala dan di nilai sebagai suatu kebaikan. Hanya saja kita tidak mendapatkan bonus ++.

Belum lagi yang berfikiran bahwa shalat itu ga harus berjama’ah, yang penting shalat. Gimana kalau Allah berfikiran sama, ah gausah kasi rezeki yang pentingkan udah kasi oksigen. Walaupun begitu Allah itu memang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Jangankan kita yang telat shalat atau bahkan ga melaksanakannya, yang tak meyembahnya saja tetap di beri rezeki dan tempat di buminya. Subahanallah ! kenapa kita tak bersyukur ?
Perintah Allah SWT sangat jelas dalam QS (2:43) “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.”
Imam Al-Kasani berkata dalam Al-Badai’ Ash-Shana’i (1/155), “Allah Ta’ala memerintahkan ruku’ bersama-sama orang-orang yang ruku’, dan yang demikian itu dengan cara bergabung dalam ruku’. Maka ini merupakan perintah menegakkan shalat berjama’ah.
Sederhana saja ilustrasinya, si Anto dan Budi memegang suatu pekerjaan yang sama. Setiap kali bekerja Anto mendapatkan uang 27 ribu sedangkan Budi hanya mendapatkan seribu. Dalam sehari mereka bekerja sebanyak 5 kali. Berarti sehari Anto bisa mendapatkan 27x5 = 135 ribu. Sedangkan Budi 1x5 = hanya 5 ribu. Jika harus memilih antara keduanya ? kalian akan memilih menjadi siapa ? masih bekerja saja hanya sedikit pendapatan, bagaimana yang tidak bekerja ?
Begitulah kira-kira. Jika mereka yang berjama’ah seharinya bisa mendapatkan 27 derajat x 5 mengapa kita merasa cukup dan puas hanya dengan mendapat kan 1 derajat x 5 saja ? 1 derajat itupun di hitung jika Al-fatihahnya benar, jika tidak ? bagaimana yang tidak mengerjakan shalat ? silahkan hati di jawab di dalam hati

Jadikanlah shalat itu kebutuhan yang memang kita perlukan dan ada kerugian sangat besar bila tak malaksanakannya bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban yang kita ingin cepat melaksanakannya dan bahkan merasa terpaksa.