Minggu, 01 Juni 2014

Mimpiku yang Malang




Aku seorang anak yang bahkan aku sendiri tak bisa mendefinisikan bagaimana aku sebenarnya, yang aku tau setelah belajar hampir 3 tahun di kampus ini aku jadi punya banyak sekali keinginan. Ya ya ya, keinginan-keinginan manis itu aku sebut “mimpi”. Mimpi indah ini setiap waktu berputar dengan hebatnya di otakku. Beberapa kali coba ku usir namun setiap menjelajah di dunia maya dan nyata aku selalu saja menemukan banyak artikel dan alasan yang mendukung bahkan memaksaku untuk segera membangunkan mereka, iya mereka mimpi manis itu.
***
Tinggal di asrama dan punya banyak kegiatan kampus itu cukup mengunci mati gerakku untuk membangunkan mereka. Sampai saat ini mimpi manis masih saja terperangkap di otak. Ibaratkan air, mereka yang malang ini hanya berputar di pusaran saja atau mungkin seperti danau, tak bergerak padahal yang aku harapkan adalah seperti air terjun dari ketinggian yang tak bisa di ukur. Selalu mengalir !! ah..... bunyi yang di hasilkan air terjun itu sangat menyenangkan.
***
Setelah faktor utama itu,  ternyata tak punya cukup modal juga membingungkan. Punya banyak uang memang selalu jadi hal yang di rindukan, dimana banyak hal yang kita inginkan bisa terwujud dalam hitungan waktu yang tak akan membosankan. Walaupun begitu, mengusahakan hal yang satu ini agaknya lebih mudah, bahkan kemudahannya mengalahkan kemudahan mengupas mangga, benarkah ? mungkin iya, jika mau sedikit saja menggerakkan otak, otot, tulang dan hati. Hati ? why ? iya, ALLAH SWT harus di dekati sepenuh hati.
***
Saat menggebu-gebu seperti selama ini, aku selalu bertanya kepada penasehat terbaikku, IBU. Meskipun dengan jawaban yang tidak memuaskan tapi aku mendapat sedikit cahaya terang di sana. Sedikit saja !
“yang lebih pasti itu jadi PNS saja nak” *nelan buah kelapa*
“tapi kalau memang punya keinginan dan mimpi-mimpi seperti itu, ya berusahalah untuk mewujudkan” *cahayanya sangat sedikit bukan, tak terlihat dukungan di sana*
 
Begitulah, aku berkeinginan menjadi entrepreneur karena idolaku hingga akhir zaman adalah seorang pengusaha yang handal yaitu Nabi Muhammad SAW. Proud of our Prophet.
***
Setiap hari mimpi-mimpi itu semakin berkembang dan ganas. Tapi apa yang bisa kulakukan ? aku hanya bisa merancang, belum mampu membangun. Doaku setiap hari juga tak luput dari mereka. 
Dalam penantian yang tertunda ini, usaha terbaikku adalah berbaik sangka kepada ALLAH SWT.
Mungkin saja aku masih sangat kurang dan perlu di tambah lagi.
Dan untuk banyak keinginan yang hebat aku akan berusaha sangat keras meutar otak, otot, hati dan waktu. Semoga Allah memberi kesempatan untuk mereka hidup di dunia nyata, bukan sekedar bersemayam di otak sempitku.
aamiin ya ALLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar